Minggu, 16 Oktober 2011

9 Bulan di Rahim Ibu

kelas gue lagi belajar Sistem Reproduksi Pada Manusia tbtb Bu lili ngasih liat video ini <<<di atas ini.
JREEENG pas liat gua gak bisa berkata kata lagi asli gua speechless pas pertama kali liat video ini.
GUA SPEECHLESS,
KELOMPOK GUE SPEECHLESS,
9E SPEECHLESS
BU LILI SPECHLESS
SEMUA SPEECHLESS
BI LILI NANGIS
GUA NANGIS
ARIN NANGIS
LARAS JUGA
PAUNDRA BISA NANGIS?!!
gua gak tau dia nangis atau enggak tapi dia sih sempet bilang
"ih gua jadi pengen nangis siahh"
coba aja kalo lagi gak dalam keadaan yang seserius riusnya kita (gua arin, laras) speechless dan pengen nangis kita udah ngakak deh ngeliat ekspresi melasnya paundra pas liat video ini.
gila aja paundra yang segitu astagfirullah nya paling ngautis di kelompok bisa 'pengen' nangis liat video ini. emang canggih ni video.
udahlah jangan kebanyakan cingcong pokonya buruan gak pake lama lagi cepetan liat nih video.
ett!! Jangan lupa siain tissue satu kardus sama ember, bukan apa apa takut banjir aja tuh rumah grgr pada nangis. habis liat video ini jadi pengen meluk ibunya masing masing deh.
Wish You can enjoy this video, guys (:
babay~

Sabtu, 15 Oktober 2011

CEMUNGUT YAS!!!!

Sedikit curhat rasanya gua keuheul <<<<(etdah sunda mulai keluar) banget sama hari sabtu kalo kata si ambar mah gedeg, kalo kata gue mah empettt -__________- pasti beberapa orang yang baca posting ini pada nanya si Tias empet kenapa?  meskipun gua sedikit gak yakin ada yang mau baca posting gua yang teramat amat gak penting ini sukur sukur ada yang mau baca kalo gak ada meratapi nasib yah alhamdulillah.
jalankan elu gua juga gak tau gua empet kenapa?
jadi gua empet kenapa????!!!!
meskipun gua gak tau secara jelas gua empet kenapa tapi, menurut gue sepertinya gua empet gara gara malming MUNGKIN!!!! bukan masalah malmingnya juga sih tapi mungkin gara gara gua terlalu cape menjalani rutinitas hari sabtu, yaitu sekolah, bbc, GO, udaha kaya artis aja kan gue jadwalnya padet,
Sedikit story gue habis selesai UTS looh niatnya sih gua mau refreshing gitu yah setelah seminggu galau bareng buku, tapi apaa tetep aja gua musti BBC, gue musti GO dan gue musti pulang malem. niat refreshing harus tertunda karna tugas mulai menghantui memanggil manggil nama gue "TIAS TIAS KERJAKAN AKU TIAS KERJAKAN AKU CEPAT!!! SEKARANG JUGA" etdah mulai deh gue gaje. yah tapi terima dengan lapang dada ajalah yas, mungkin ini sebagai pemanasan di SMA gue nanti PASTI bakalan lebih cape dari ini kan, dan seharusnya gue gak boleh ngeluh. "CEMUNGUT" yas <<< mencoba ngalay

Jumat, 07 Oktober 2011

MENGIDENTIFIKASIKAN BAHAYA KEBAKARAN

























1. PENGERTIAN

A. Devinisi Umum  : 

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Jadi api yang menyala di tempat-tempat yang dikehendaki seperti kompor, furnace di industri dan tempat atau peralatan lain tidak termasuk dalam kategori kebakaran.

B. Defenisi khusus :
Kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab kebakaran, yang terdiri dari :
*      BAHAN PADAT
Contoh : kayu, Kain, kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya akan meninggalkan abu / bara.

*      BAHAN CAIR
Contoh : Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak.

*      BAHAN GAS
Contoh : Propane, Butane, LNG dan lain sebagainya.


Api terjadi karena adanya persenyawaan dari:

  • Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia.
  • Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya.
  • Oksigen (tersedia di udara)

Apabila ketiganya tersedia dan bereaksi maka akan terjadi api. Ketiga unsur di atas dikenal dengan segi tiga api. Berikut ini adalah diagram segitiga api yang sangat populer.





Proses pembakaran tidak mungkin terjadi tanpa salah satu dari unsur ini. Kedengarannya sangat sederhana, tetapi seringkali sangat sulit mengendalikan kebakaran jika sudah terjadi. Namun demikian hal ini penting sekali dipahami dalam rangka melakukan pencegahan atau penganggulangan kebakaran.

Pencegahan kebakaran adalah usaha menyadari/mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tersebut menjadi kenyataan. Sedangkan penanggulangan kebakaran adalah usaha yang dilakukan untuk memadamkan api serta mencegah meluasnya kebakaran.

Sebagaimana diketahui bahwa di dunia industri banyak sekali ditemukan kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya kebakaran. Karena hampir semua industri yang berbasis pengolahan memiliki semua unsur dari segi tiga api di lingkungan kerjanya. Sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan pelatihan yang tepat untuk memberi pengetahuan yang cukup bagi pekerja yang bekerja dilingkungan yang berbahaya tersebut.

Disamping itu, rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur terhadap peralatan operasional yang memiliki potensi bahan bakar, dan sumber penyalaan sangat diperlukan sehingga kerusakan peralatan tersebut dapat diketahui secara dini dan perbaikannyapun bisa dilakukan secara terencana. Pemeriksaan rutin peralatan pemadam kebakaran juga hal yang sangat peting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari malfunction alat pemadam api pada saat dibutuhkan.

Guna lebih memahami proses terjadinya suatu reaksi pembakaran, berikut ini adalah simplified fault tree diagram yang menggambarkan mekanisme terjadinya suatu kebakaran.



Dari simplified fault tree diagram di atas, dapat kita lihat bagaimana potensi bahaya itu memang ada di semua tempat. Untuk mencegahnya dibutuhkan barier yang sempurna. Kegagalan fungsi barier pada semua sisi dari segi tiga api yang akan menimbulkan reaksi pembakaran dan peledakan.

Dengan memahami konsep segitiga api dan melakukan identifikasi bahaya kebakaran dan peledakan dengan baik, diharapkan kebakaran dan peledakan di lingkungan kerja dan di rumah tangga dapat dihindari.



2. PENYEBAB TERJADINYA KEBAKARAN
1)      Peristiwa listrik
2)      Penyimpanan / penggunaan bahan-bahan
3)      Spontanious (bahan yang dapat terbakar sendiri)
4)      Merokok tidak pada tempatnya
5)      Gesekan atau benturan
6)      House keeping yang tidak baik.

3. KLASIFIKASI KEBAKARAN

1.KLAS A
Kebakaran dari bahan-bahan padat yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, plastik, kain dan lain-lain.

2.KLAS B
Kebakaran dari bahan cair atau gas seperti bensin, solar, bensol, butane dan lain-lain.

3.KLAS C
Kebakaran yang disebabkan arus listrik pada peralatan seperti permesinan, generator, panel listrik dan lain-lain.

4.KLAS D
Kebakaran yang timbul dari bahan-bahan logam, titanium, aluminium dan lain-lain.

4. CARA MENCEGAH BAHAYA KEBAKARAN

A. PENCEGAHAN KEBAKARAN SECARA KONSEPSIONAL
*      Dalam perencanaan bangunan, instalasi, pabrik telah dipikirkan bahaya-bahaya kebakaran dan penempatan atau pemasangan alat-alat pemadam kebakaran baik yang telah terpasang ataupun yang ditempatkan (portable).
*      Memberi pengetahuan dan melatih semua karyawan, anggota keluarga, masyarakat mengenai bahaya, pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dengan mengadakan latihan-latihan.
*      Menempatkan / memasang alat pemadam yang cocok sesuai dengan jenis / bahan serta aktifitas kerja dan bangunan yang ada.
*      Menata, memelihara dan menginspeksi ruang, tempat kerja, bangunan atau instalasi tempat kerja.


B. PENCEGAHAN KEBAKARAN SECARA TEKNIS
Pada prinsipnya mencegah tiga unsur kebakaran bersatu membentuk suatu proses kebakaran seperti dalam definisi, sehingga kebakaran tidak terjadi.
Sumber panas adalah faktor utama sebagai penyebab kebakaran, yaitu BAHAN; jangan didekatkan dengan bahan-bahan yang mudah terbakar pada sumber panas, kemudian OKSIGEN; pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari bahan-bahan panas dan juga sumber panas, lalu PANAS; dijauhkan dari tempat penyimpanan bahan-bahan.

5. PENGONTROLAN KEBAKARAN
Usaha atau upaya untuk mencegah dan mengurangi kerugian / kehancuran akibat kebakaran baik sebelum atau pada waktu terjadi kebakaran.

 1. Memberi motivasi kepada karyawan
  1. Meyakinkan bahaya meluasnya kebakaran sebagai kerugian mereka juga.
  2. Melindungi teman kerja adalah tanggung jawab mereka karena mereka bekerja disitu dan untuk keselamatannya
  3. Tercerminnya rasa memiliki untuk melindunginya.
  4.  Kebanggaan bagi masyarakat bisa melindungi dan mencegah kehancuran tempat kerja mereka sebagai sumber penghasilan
2. Perencanaan / penempatan alat atau fasilitas pemadam, sehingga jika kebakaran terjadi dapat segera dipadamkan dan diatasi.
3. Usaha penyelamatan dengan menyediakan sarana dari daerah atau tempat bahaya, sperti sirene/alarm, tangga dan pintu darurat (emergency door) serta membuat prosedur kebakaran dan penyelamatan.
4. Usaha pencegahan kebakaran akibat bencana alam.
5. Membuat penyekat-penyekat atau pemisah pada bangunan dan kamar-kamar mesin atau penyimpanan bahan-bahan berbahaya sperti dinding, pintu pemisah (fire wall, fire door) dan lain-lain.